Friday, March 4, 2016

[Random Thought] Being Ordinary is a Luxury


Punya kehidupan normal dan biasa.

Simpel aja ya, tapi tau gk kalo menjadi normal itu sulit? Ada lho beberapa temenmu yang gak bisa merasakan kemewahan dari menjadi orang biasa dan memiliki hidup normal pada umumnya.

Biasanya ketika kita dewasa pasti diiringi dengan adanya momen ketika kita jatuh cinta, momen mendapat kerjaan yang walaupun gak sesuai dengan harapan ya paling gak ketika ditanya mengenai kerjaan, ada yang bisa dijawab. Kemudian ada momen dimana seseorang umumnya pasti mendapatkan TTM atau pacar lalu biasanya diiringi dengan pernikahan, momen indah ketika memiliki anak, dsb...dsb.

Namun lagi-lagi, untuk melakukan hal normal yang disebut diatas bagi sebagian orang sangatlah sulit. "A normal thing to someone might be a luxury thing for another one".

Bagi seseorang yang udah punya orang yang dicintai atau sesuatu yg dijalani dengan normal, yang sibuk mengkhawatirkan anaknya, rumah tangganya dsb mungkin gak bakal mengerti sulitnya bagi orang lain untuk bisa mencapai fase itu. Iya,fase normal seorang manusia pada umumnya. Buat temen-temen yang punya kekhawatiran seperti ini janganlah gundah, satu hal yang perlu kalian sadari adalah beiing too worried to be ordinary is a normal thing to do as well

Kita juga perlu menyadari bahwa semua orang dengan susah payah kok berusaha untuk mencapai momen yang disebut hidup "normal" dan "biasa" tadi. Mana ada orang yang mau menunjukkan 'wajah asli' dari kesulitan yang mereka jalani sehari-hari untuk menjadi 'orang biasa' tadi. Pasti semuanya punya kesusahan masing-masing kan. Toh untuk apa kita cepat-cepat menikah kalau pada akhirnya di selingkuhi, dipukul, dijadikan pembantu rumah tangga sama pasangan hidup kita. Buat apa kita bangga dengan kerjaan kantoran kalau kerjaan kita tiap hari hanya 'nilep' duit masyarakat? Buat apa kita harus iri dengan kemewahan yang bisa didapat orang lain untuk menjadi 'normal' dan biasa tadi kalau hidup kita yang menurut kita gak pada umumnya ini, ternyata juga bisa dikategorikan kehidupan normal pada umumnya. Toh masing-masing orang udah punya jatah hidup,jatah rejeki dan jatah susah senangnya sendiri. 

Jadi itu artinya buat teman-teman yang masih tertinggal di stasiun awal kereta api kehidupan, La Tahzan, janganlah bersedih hati. InsyaAllah kita semua bisa bahagia dengan apa yang kita punya sekarang, selama kita membangun rasa syukur tiap detik kehidupan kita. Tentunya hanya kita sendiri kan yang tau seberat apa perjuangan kita untuk bisa membayar harga 'hidup biasa' itu. Kalau kamu udah mengerti dan menghargai usahamu tadi tentunya gak ada yang berhak mengatakan kamu 'perawan tua' hanya karena kamu belum menikah, gk ada yang berhak ngatain kamu 'manusia gagal' hanya karena kamu belum mendapat pekerjaan yang dianggap 'normal' oleh orang lain. Gak ada yang berhak membanding-bandingkan kamu dengan orang lain karena kamu itu bukan dia. kamu itu ya kamu aja, gk ada kamu yang sama di dunia ini. Gak ada yang berhak menilai pilihan yang kamu buat itu salah selama masih dalam koridor agama dan kemanusiaan.


Kalaupun nantinya masih ada yang menganggap kalian gak biasa dan sibuk ngomentari kehidupan kamu, anggap saja orang-orang itu butuh drama dari kamu untuk ditonton biar kehidupan mereka yang suram dan membosankan itu bisa terhibur sedikit.

So let the show goes on dan tentunya harus berani mencoba sesuatu yang baru tiap harinya, karena perjuangan menjadi orang biasa tadi masih terus berlanjut bagi setiap orang.

Terutama KAMU! iya kamu, yang lagi baca postingan ini :)

Friday, January 29, 2016

[Random Thought] Firework, a Guilty Pleasure



Gimana gk guilty pleasure kan ya, itu sekali meledak aja,cuma bubuk mesiu nya doank bisa menyebabkan asma, kanker dan segala macam penyakit gangguan pernapasan bagi yang menghirupnya. Belum lagi efek polusi kimiawi warna warni yang super duper berbahaya bagi air udara dan tanah.

Biasanya saat ada festival kembang api, radius 14 jam dari event, biasanya kandungan polusi udara naik sekitar 1000 kali dari biasanya, dan butuh waktu 80 hari untuk udara kembali ke tingkat normalnya dia. Bayangin aja seberapa banyak racun yang kita hirup selama 80 hari itu. Jadi gk heran ya kalo tiap hari makin banyak aja orang yang terkena penyakit kronis. Walau kadang kita bigung,perasaan kemarin2 sehat aja,kok bisaaa???!
Jawabannya, bisa donk!! Manusia gt lho :p

Namun ya itu, firework alias kembang api itu cantik banget penampakannya,warna warninya itu lho. Pokoknya romantis banget rasanya berdiri menatap langit dengan pancaran kembang api warna warni berdua dengan si doi (#eh?)

Tapi beneran aku pernah punya pengalaman nonton khusus kembang api di daerah Miaoli ,Taiwan. Saat itu perayaan Double 10th Day tahun 2013 ada festival kembang api sekaligus perlombaaan kembang api internasional. Ribuan penonton dari seluruh kota dan negara di Dunia mendatangi festival ini dan aku akui,itu adalah pertunjukan kembang api terindah dan tercantik serta termegah yang pernah aku saksikan seumur hidupku hingga saat aku menulis blog ini. Berbagai macam ukuran, bentuk, warna warni menghiasi langit Miaoli, kami menonton di area terbuka, seperti padang rumput yg memang sengaja sudah disiapkan panitia khusus untuk acara ini. 

Pemandangannya spektakular! Amazing! I will never forget it in my whole life. Walaupun sesudahnya aq terpikir efek seperti apa yang sudah kami, manusia, sebabkan untuk bumi ini dan seberapa banyak racun yang sudah dan akan aku hirup selama beberapa hari kedepan demi unforgettable event in my whole life ini.

That's why I called it A guilty pleasure! Its something you cannot miss and enjoy once in your lifetime but yet it is also bringing a death closer to human and endangered our beloved earth.

Huffft... what a guilty pleasure!
What should we do? Still watch and enjoy it and let the earth dying or what ? Try to stop it while every year at least every countries (cities) burnt the firework to celebrate Day One of the Brand New Year? See what I am saying? Guilty pleasure it is.