Monday, September 21, 2015

[The Gembels trip to Japan!] Fujiko F. Fujio Museum



Akhirnya sampai juga di salah satu spot yang sangat ditunggu-tunggu di Jepang, yaitu di Musium Fujiko.F. Fujio. Buat penggemarnya Doraemon kudu tau donks siapa beliau ini, Fujio sensei adalah pengarang dari serial komik ternama ini lho! 

Nah selagi mampir di negeri tirai bambu ini, gk ada salahnya kan kita mampir dan berkunjung menikmati sejarah lahirnya Doraemon, P Man, dan serial-serial lainnya dari Fujio sensei. Dengan berbekal tiket seharga 1000 Yen (untuk anak-anak 500 Yen aja) yang sudah di beli di salah satu gerai Lawson pada beberapa hari sebelumnya, kami pun bergegas menuju ke daerah Kawasaki, dekat Yokohama.

How to Buy Fujiko F Fujio Ticket on Lawson Machine? klik here

How to get here? 
mudah aja kok, ambil aja Odakyu Line menuju arah Yokohama, tapi kamu berhenti di stasiun Noborito. Ntar diseberang stasiun tersebut, kamu tinggal lihat aja ada bus yang gambarnya Doraemon Nobita dan kawan-kawan...warnanya biruuu, lucu deh. Bahkan plat nomor busnya 2112, disesuaikan dengan tanggal lahirnya Doraemon >.<  

Untuk busnya sendiri ada 4 tipe , ada bus dengan gambar Doraemon, P-Man, Korosuke, dan Oba-Q yang semuanya merupakan karakter terkenal dari karya-karya Fujio Sensei. 


(Bus Gambar P-Man Karakter)


(Bus Gambar Doraemon)



(Isi dalam Bus nya)

Sampai di depan gedungnya kamu bisa melihat ada sebuah 'nisan' bertulisan Fujiko F. Fujio Museum yang menandakan kamu tepat berada didepan museumnya. 


(Nisan Penanda Museum)

Didalam museum kita gak dibolehin ambil poto atau merekam, kecuali kalo udah di lantai 3 nya.Selama kamu di dalam  musium ini, kamu bisa mendengar penjelasan di tiap spot nya melalui alat penerjemah ini


Tapi ada beberapa kilasan yang bisa kalian lihat yang kita dapatin dari situsnya si : abang dan lebih lengkap nya dari si kakak

Isi dalam dari museumnya kita ambil beberapa gambar dari situs si Abang tadi, nih diantaranya :











Ruang Kerja Fujio Sensei


Ruang Teater

Untuk lebih jelasnya gimana perjalanan kami ke museum ini, silahkan di cek dalam video berikut :




Oke sekian jalan-jalannya kita ke rumahnya Fujio sensei, sampai jumpa lagi di kisah dan spot menarik lainnya \*0*/



Monday, August 10, 2015

[Review] Capsule by Container Hotel di KLIA2




Capsule by Container Hotel, tempat singgah sementara buat solo atau duo traveler

Kenapa buat solo atau duo aja? Karena kalo untuk rame—rame mending kamu sewa di tune hotel aja, sekamar bisa nyewa buat lebih dari 3 orang (berdasarkan pengalaman temen). 

Nah kebetulan pas pulang mudik lebaran Idul Fitri 1436 H lalu, aku pulang ke Aceh melalui Malaysia, terutama di bandara KLIA2. Karena harus transit selama 12 jam lebih dan kebetulan pada saat tengah malam, otomatis akan terasa capek jika tidak merebahkan dan mengistirahatkan badan sejenak di kasur tanpa harus was2 akan barang bawaan. Kalau sendiri agak susah jaga barangnya kan, jadilah aku memutuskan untuk menginap di Capsule Hotel yang menurutku harganya lumayan terjangkau lah, yaitu sekitar RM 80 (pada saat itu skitar Rp 230.000,-/6 jam), saat pertama kali nginap disana aku diminta untuk meninggalkan id card (bisa apa aja) sebagai jaminan pada kasirnya, lalu kunjungan kedua ku mereka sepertinya mengubah kebijakan, jadinya kamu harus mempersiapkan duit RM 50 untuk jaminan, kemudian nanti saat check-out duitnya langsung dikembalikan. 

(Kasir - tempat check-in dan chek-out)


(kiri - pintu masuk ke area kamar)
(tengah - lorong menuju kamar kontainernya, kalo lurus trus belok kiri kamu ke area cowo, kalo lurus mentok kamu ketemu mini kafe nya hotel)
(kanan - begitu masuk pintu di gambar kiri, kamu belok langsung ke kiri dan kamu bakal lihat area cewe di lantai 2 seperti di gambar)


Fasilitasnya lumayan bagus, kamu bisa dapat wifi gratis, storage room plus perlengkapan mandi yang disediakan dalam 1 tas, sedangkan untuk kamar mandinya ya gabung gitu (bukan cewe cowo ya).



(kiri - area kamar mandi cewe)
(kanan - kamar mandi mungil tapi bersih, hot and cold water available! untuk wc nya,, ada disebelah kamar mandi, jadi total ada 3 shower dan 2 toilet, ukurannya sama kaya di gambar)

Kalau lihat review pengunjung di website sih pada bilang kamar mandinya agak sempit, tapi menurutku sesuai lah ya dengan budget serta fungsinya yang untuk transit sementara aja. Selain itu, kamu bisa pake hair dryer gratis, trus yang paling penting dan paling aku suka di hotel ini adalah KEBERSIHAN (clean) dan KENYAMANAN (comfort) nya. Nomor satu dah! Kamu gk bakalan dapat kesan jijik atau ragu2 menggunakan barang di hotel ini, semuanya very clean. 

Nah awalnya aku agak was-was dengan kamarnya, yang tentu saja hanya seukuran 1 badan saja, karena ini pengalamanku yang pertama nginap di capsul hotel (gk itung dengan nginap di Jepang pertama kali pada tahun 2012 lalu yang walaupun bukan capsule hotel, tapi kamarnya serasa capsule sangking sempitnya dan isinya dipaksa sebanyak 4 orang). 

Nah walaupun bentuk kamarnya cuma sepetak2 gitu, tapi kalo kamu punya tinggi sekitar 158 - 160 cm ya tetap bisa berdiri tegak kok dikamarnya. Dan yang bikin aku happy itu sodara-sodara, selain bersih bangettttt ngeet trus juga kasurnya empuk bangettt ngett dah. Kalo bobo jadi nyaman pokoknya.


(kiri - area kamar kontainernya, itu tas dari hotel yang isinya handuk dan perlengkapan mandi lainnya+kunci lemari untuk bagasi+mineral water, ada tempat nyimpan hp juga tersembunyi di samping kiri bantal, supaya aman)
(kanan - area kaki tempat tidur ada tempat gantung baju and handuk dan sedikit ruang untuk hand carry)


 (nah ini ada cermin juga, portable, terlipat didalam dinding+telp buat morning call dll)


Buat kamu yang barang bawaannya gk banyak, ya mending dibawa aja ke kamarnya, kalo barangnya gede2 ya tinggal dimasukkan di storage room yang sudah disediakan untuk masing2 kamar, letaknya di lobby hotel.

Kalo untuk kekurangannya ya, mungkin dari segi pintu kamarnya, disini hanya di sediakan berupa tirai aja, kalau lampunya di matikan sih gk bakalan keliatan keluar, tapi kalo kamu idupin lampu didalam kamar ya gitu deh keliatan kita sedang ngapain, apalagi kalo kamu suka salto atau goyang dompret sebelum bobo hehe. Trus karena gak ketutup pintu gitu, jadinya kalo teman samping mu ada ribut-ribut dikit, ya kedengaran sama tetangga, tapi kalau kamu nginap malam gk bakal ribut2 juga kali ya, soalnya saling menghargai orang lagi istirahat. Selain tirai, kekurangannya adalah kalau kamu pesan morning call, bayangin aja itu bunyi telp pagi2 buta nyaring, kurasa seluruh kamar bisa dengar hahahahaa. Tapi selama aku nginap disana sih, aku gk pernah dengar ada morning call, ntah karena takdir aku nginap disana slalu pas check out jam 5 pagi kali :p
Selain itu, kalau kamu mau ganti baju, disediakan ruang ganti kok, berupa tirai juga , kamu pernah nyobain baju di kamar pass mall kan? nah begitulah persis tempat ganti bajunya.

Oh sampe lupa, yang bikin asiknya jika kamu nginap disini bisa pilih jam2an, ada 3 pilihan,:
- 6 Jam  (RM 80)----> biasanya ini yang aku pilih karena termasuk murah dan cocok waktunya untuk istirahat malam. Kalo pagi mah, tinggal tidur2an di tempat istirahat aja di bandaranya.
- 12 Jam
- 24 hours and more


(KLIA2 saat subuh - tempat 'nginap' buat yang hemat duit gk mau bayar hotel atau transitnya mungkin cuma 6 jam duank, pada tiduran disini)

Saranku. buat kamu yang transit cuma 6 jam duank, gk usah nginap di hotel, mending kamu nongkrong di mall KLIA2 seperti gambar sebelumnya, atau di area yang lebih leluasa dan di lantai, kamu bisa nemuin tempatnya di dekat toko kopi yang letaknya antara pintu keluar kedatangan dan mall KLIA2. 

Tapi buat yang kondisinya kayak aku, harus transit 12 jam lebih disini plus saat tengah malam pula, mending istirahat aja di hotel biar badan gak terlalu lelah. Banyak kok pilihan hotelnya, cuma karena hotel ini unik plus pengalaman pertama nyobanya, makanya ku buat review, supaya bisa jadi salah satu referensi temen-temen yang kebetulan transit di Kuala Lumpur.

Semoga bermanfaat :)

Sunday, June 7, 2015

[Book] If I Stay


Sebuah kisah tentang Mia yang bersekolah musik dan menetapkan hatinya untuk memegang Cello dan bermimpi untuk menjadi seorang pemain Cello profesional suatu hari nanti dan ingin masuk kampus terkenal dengan musik klasiknya yaitu Juilliard. Ia memiliki keluarga yang bahagia dan berlatar belakang musik. Ayahnya mantan rocker kelas daerah yang sangat terkenal sedangkan ibunya penggemar musik dan selalu menjadi penonton dan pendengar setia suaminya. Adik kecilnya, Teddy yang baru berusia 8 tahun sangat aktif dan merupakan kesayangan semua orang. Mia bahkan memiliki pacar disekolah yang sama, Adam namanya. Dia seorang gitaris dalam band yang bernama Shooting Star, Adam baru memulai karirnya di band tersebut dan bandnya juga mulai terkenal. Sebuah keluarga yang harmonis dan bahkan pacar yang sama--sama menyukai musik walaupun berbeda aliran musik. Teman yang ibarat kembarannya yaitu Kim yang selalu bersamanya walaupun Kim kurang cocok dengan Adam, tapi semuanya sempurna. 

Hingga suatu hari bersalju dimana seluruh kegiatan diliburkan karena salju yang mulai turun dan menyebabkan jalanan licin serta bisa menyebabkan banjir. Mereka sekeluarga memanfaatkan waktu liburan ini untuk pergi mengunjungi nenek dan kakeknya namun ditengah jalan, tanpa ada peringatan apapun mobil mereka terbalik dan meluncur menabrak pohon di pinggiran jalan. 

Momen ini adalah momen dimana kehidupan Mia akan berubah dan berbalik 180 derajat. Dia terbangun dari kecelakan fatal ini dan mendapati keluarganya tercampak disekeliling TKP , termasuk dirinya sendiri. Namun, anehnya, dia bisa melihat tubuhnya sendiri yang sedang sekarat dijalanan sana. Apa yang terjadi?

Kisah yang sangat memilukan hati ini termasuk genre cerita yang unik dan jarang diangkat serta jalan cerita yang sangat menarik. Mia yang terperangkap diantara dunia kematian dan bisa melihat dirinya sendiri tergeletak di jalanan. Disini Mia menyaksikan semua kejadian setelah kecelakan tersebut, tanpa bisa di dengar ataupun di lihat oleh orang-orang terdekatnya. 

Disini pembaca juga diberi banyak kilasan-kilasan masa-masa kehidupannya oleh sang pengarang yaitu Gayle Forman, beberapa kisah dengan keluarganya, dengan sahabatnya, nenek kakeknya, dan juga Adam. Kisah yang menentukan apakah dia akan tetap tinggal atau dia akan terus melanjutkan perjalanannya ke dunia setelah kematian. 

Kedekatan dan hubungan Mia dengan orang-orang tersayangnya akan disajikan seiring dengan kilas balik dari kehidupan Mia dan mau tak mau kita terhanyut dalam dilema yang dihadapi Mia serta perasaaannya sendiri tentang keadaannya saat ini.

Buku yang sangat menarik dan mengharukan ini saya rekomendasikan untuk dibaca deh, apalagi buat kamu-kamu yang ingin membaca genre buku yang agak berbeda dari yang lainnya.

Owh dan sekedar informasi, buku ini juga sudah di filmkan dengan judul yang sama If I Stay, walaupun saya belum nonton, tapi menurut review katanya bagus. Jadi mungkin bisa cek aja trailernya kali yak




Jadi, kesimpulannya: WAJIBBBBBB BACA DAN NONTON YE!!!!!!! 

Ayuk kita sama-sama terharu (gk mesti nangis) membaca kisah Mia :)


Friday, June 5, 2015

Empty Canvas

Here I am in the middle of the night
lifes flashes through my mind's eyes 

Thinking about you my friend and life would never get this bored

Thinking of you my friends, 
and this endless pile of work seems so bearable to face

Thinking of you my beloved friends and dozen crazy things we might do when we are out of nowhere together

Here I am again in the middle of the darkness 

Loneliness crawling in my skin like a rattle snakes chocked its poison inside your body
shattered your determination and your glass canon world into ugly devastated comatose states

Loneliness is like a fire that burnt you down in any minutes without early notice, 

but then again a fire which can be watered by only your existence.

Happiness flourished just by thinking the dumbess think we might do together. 

Here I am thinking that faraway from you can 
sunken me to the deepest need in my bare heart. 
Deep down inside I savoured your being with me. I craved for our time dimension intercourse to each other.

I pleaded

I bleed

I begged

I cried for this missing colour of my life,
For you happening again in my next empty canvas.


I am so damn missing you








"The friends you make in college are friends you'll have for life,even if you don't talk for years at a time"
Juli's Mom, from "flat~out Love"

Tuesday, May 19, 2015

Sadis vs Kangen

I

ya baru kali ini aku ketemu sama orang-orang sadis yang taunya cuma ketawain kesulitan orang, mengirikan apa yang dipunyai sama orang lain, bener-bener tidak bisa dijadikan tempat cerita, iya karena mereka suka cerita, cerita-cerita sesama mereka trus mereka ketawain orang yang diceritain itu.

Bayangkan kalau kita dalam posisi orang yang dibicarakan atau dalam posisi lagi tidak mendengar pembicaraan itu, mungkin kita juga termasuk yang dibicarakan. Ah udah lah, dan terus menerus seperti lingkaran setan! cukup tau aja dengan orang sadis.

Gak disana, gak disini
Lelah, aku lelah dengan lingkungan sadis ini


Semoga aku dilindungi dari sifat sadis ini.

Aku kangen sama kalian yang kalo kita sedang ngumpul trus ngomong udah kelewatan membicarakan sesuatu, trus saling mengingatkan untuk menjaga hati dan mulut,
kangen dengan orang-orang yang sering bikin jengkel kalo sedang nasehatin tentang hal yang baik, kangen dengan temen--temen yang fokus dengan hidup nya bukan mencampuri hidup orang lain.
kangen dengan kalian semua



Sunday, May 3, 2015

Pendidikan itu......

"Pendidikan itu bukan sekedar 
menyuruh anak~anak pergi pagi pulang sore
duduk manis di bangku kayu,di gedung~gedung sekolahan
Pendidikan itu bukan seberapa banyak 
sertifikat kelulusan yang kau dapat

Pendidikan itu ketika kita bisa menyerap ilmu 
mulai dari yang ada di pinggir laut hingga ke puncak gunung
Pendidikan itu sejauh mana kita bisa menerapkan 
ilmu yang kita punya untuk kesejahteraan bersama
Pendidikan itu ketika kita sudah bebas dari buta huruf tentang kebajikan"


Sebuah update~an status dari salah satu temenku di media sosial yang orangnya tidak benar2 kukenal, yang aku tau dia orangnya ceriwis dan suka update status dari mulai yg paling *kiri* sampe paling *kanan*, malah aku sering senyum-senyum sendiri kalau baca statusnya. Beliau adalah salah satu pekerja Indonesia yang aku kenal lewat sebuah pertandingan Badminton Open di Taiwan.

Lagi iseng~iseng kepo in status temen~temen lain tiba tiba kebaca statusnya beliau, cesssss...langsung kena di hati. Karena sesungguhnya benar apa yang diungkapkan pada status simpelnya dia.

Untuk apa kita punya berlembar~lembar sertifikat kelulusan dari berbagai perguruan tinggi kalau kita msh 'keji' dengan orang lain,masih egois dgn berbagai kebanggaan yang didapat dari sebuah tulisan diatas kertas,masih gk bs mengaplikasikan ilmu yg sudah tinggi~tinggi dicapai,bahkan sombong serta menilai rendah orang~orang yang ada diluar lingkaran pendidikannya. 

Percuma teman.

Jadi buat kamu yg masih belum lulus sekolah, ayo selesaikan sekolahnya dan sambung ke jenjang S1

Buat yang belum kelar~kelar skripsinya, ayo di segerakan selesai dan setelah itu coba untuk kerja terlebih dahulu untuk mendapatkan pengalaman, paling tidak bekerja dahulu selama setahun dibidang pendidikan mu.

Buat yang ragu~ragu mau melanjutkan S2 nya atau tidak, kuatkan tekat dan niatmu teman, jikalau itu bermanfaat bagi karirmu kelak,kenapa tak kau coba, tapi ingatlah, usahakan kamu sudah pernah kerja sebelumnya, barulah coba lanjut pendidikan S2 mu karena kelak setelah kamu lulus dari jenjang ini, kamu akan menjadi seorang yg kaya akan ilmu dan bisa mempraktikkannya langsung dilapangan karena bekal pengalaman kerjamu sebelumnya.

Bagi yang ingin menjadi dosen atau peneliti, jangan ragu~ragu untuk melanjutkan S3 mu,karena seaungguhnya Indonesia butuh pemikir~pemikir muda yg berbakat seperti kalian. Butuh seorang guru yg bijaksana akan ilmu dan pengalamannya serta guru yang bisa mengajarkannya dengan baik kepada muridnya.

Buat kamu yang ingin semuanya diatas tapi terkendala dengan faktor ekonomi, ayo coba dicari beasiswa~beasiswa yang bisa mendukung cita~citamu. Tapi kalau itu juga masih sulit, sesungguhnya bekerjalah kamu dengan sungguh~sungguh, ambillah semua ilmu yang bisa kamu dapat dari pekerjaanmu itu, karena sesungguhnya teman, belajar itu bukan sekedar S1 S2 S3 atau es es lainnya, tapi belajar itu adalah hidup. Orang yang bijak adalah orang yang bisa mengambil pelajaran terbaik dari setiap lini kehidupannya.

Jadi jangan berkecil hati, kita semua punya kesempatan untuk belajar dan menuntut ilmu. Ambillah kesempatan itu dan bebaskanlah hati~hati kita semua dari buta huruf akan kebajikan.




Selamat Hari Pendidikan Nasional 
2 Mei 2015


NCUCEM Year 103
Graduation Moment
Jhongli, Taiwan, 2014

Saturday, May 2, 2015

The Best Thing I Ever Had

Yes these are the people that makes me into the one I am now (except my Famz of course :)

although we are now busy with our own life separated by time, places, islands and even countries, but our memories remain, xoxo girls *hug* 

Bandung, 2014

Banda Aceh, 2014

Banda Aceh, 2014

Hongkong, 2014

NDHU Hualien, Taiwan, 2013

South Korea, 2011

NCU Back Gate, Jhongli, Taiwan, 2014

Seoul, South Korea, 2013

This song perfectly explain how it means to be your friend :*


Being Loved is Fabulous

Someone who really accept you the way you are
Doesn't ask you anything but to love him more and more everyday
the one who say to you "I will marry you because it is you"

God bless you Dear Love, yes I do love you too and waiting for the D - Day



Thursday, April 30, 2015

Orang Asing di Taiwan disebut Alien, Nah lho...

Yap begitulah paling tidak sebutan kita di kartu tanda pengenal keluaran pemerintah Taiwan buat para penghuni Internasional, baik itu pelajar maupun pekerja. 

Setiap orang luar Taiwan yang datang ke negeri asal Bubble Milk Tea ini (Zhen Zhu Nai Cha) diwajibkan mengurus KTP versi Taiwan khusus untuk pelajar ataupun pekerja yang menetap lebih dari 6 bulan di sana. Kartu ini sebutannya ARC atau Alien Residence Card awalnya aku dapat kartu ini ketawa sendiri, ajegile nih negara, kita-kita disebut alien, dikira Keroro Gunsho kali yak! haha Buat yang penasaran gimana bentuk ARC, begini ini nih:



setelah di edit beneran kayak alien gw (-.-")

Trus buat kamu yang mau datang ke Taiwan dan mau ngurus ARC terutama buat pelajar, caranya gampang aja, kamu cuma perlu siapkan beberapa hal sebelum datang ke kantor imigrasi mereka:
1. Isi application form 
2. Pas photo warna ukuran 2 x 2 inch (sumpah kamu kudu poto paling manis disini, soalnya 
    kartu  ARC ku versi sebelumnya, ada poto gagal ku yg dikenang sama satu jurusan 
    sampe saat ini*memori gelap
3. Pasport asli dan copy an
4. Residence
5. Tanda kamu diterima masuk perguruan tinggi alias LoA (Letter of Acceptance)
6. Sertifikat akomodasi dari universitas (biasanya dibantu urus sama petugas kampus)
7. Biaya NTD 1000 untuk 1 tahun

Pastikan kamu mengurus kartu ARC ini dalam kurun waktu 15 hari setelah kedatanganmu ke Taiwan, jangan sampe kena denda nanti harus bayar NTD 2000 - NTD 15000 (di kali aja dengan Rp 400,-  per 1 NTD).

Nanti di OIA (Office of International Affair) masing-masing kampus pasti ada kasih kamu kertas yang satu ini buat ngurus ARC, isinya kira2 kayak yg aku tulis diatas juga deh.


Okay deh sekian kira-kira penjelasan tentang alien nya semoga bermanfaat dah. See you again 


Greenship Assosiate Training Bikin Kangen Taiwan

Kenapa bisa begitu?

Karena waktu aku ngambil S2 di sana thesisku ada hubungannya dengan Green Building atau istilah beken di Indonesianya Bangunan Hijau. Hijau disini bukan berarti gedungnya warna hijau yak, tapi bangunan yang dibangun dengan konsep ramah lingkungan dari mulai material hingga metode yang digunakan sejak persiapan hingga selesai sebuah proyek bangunan. Ibaratnya makin hijau gedung yang kamu bangun, artinya kamu makin beken and cakep deh (maksa :p)

kondisi ruangan kelas GA

Nah kenapa bisa tiba-tiba aku ikut training hijau ini? karena dibayarin ma kantor dunks..hahahahah kalo gk, mana sanggup bayar pendaftaran nya men! Jadi ceritanya aku sama bos ku ikut kegiatan ini yang diadakan oleh Green Building Council Indonesia di Jakarta pada 27-28 Maret 2015 lalu (Alhamdulillah aku diajak ma pak bos! makasi ya bos yang baek hati dan pintar menabung hehe). GBCI ini adalah lembaga yang tergabung dari beberapa orang yang berasal dari konsultan atau kontraktor besar di Indonesia juga merupakan lembaga yang mengeluarkan sertifikat Greenship sebuah bangunan. Mungkin kamu pernah dengar LEED punyanya Amerika, BREEAM nya Inggris? nah alhamdulillah Indonesia sekarang udah punya Greenship Indonesia yang juga menjadi rating toolsnya bangunan-bangunan yang ingin mendapat sertifikasi hijau.

Iya itu aku...bukan! bukan yg didepan yak!

Training ini buat menambah ilmu dan konsep pelaku konstruksi agar lebih peduli terhadap efek yang diakibatkan jika kita membangun tanpa memperhatikan atau mempedulikan tentang efeknya pada lingkungan sekitar kita. Trainingnya ada dua tingkatan, tingkat umum atau tingkat dasar namanya Green Associate Training sedangkan tingkat lebih emejingnya lagi itu namanya Greenship Professional.

1. Greenship Associate Training (GA)
Disini kamu diperkenalkan konsep hijau, fakta-fakta tentang pencemaran lingkungan yang terjadi di dunia selama ini yang tidak kamu sadari. Serta istilah-istilah hijau lainnya. Ibaratnya mereka kasih kamu materi dasar nya supaya kamu kenal dan tau. Ibaratnya tak kenal maka tak sayang, kalo kita gk kenal apa yang sedang kita hadapi sekarang, apa yg kita rusak. apa yg kita sia-sia kan dari bumi kita yang cuma satu-satunya di seluruh galaksi ini, maka kita bisa-bisa gk sayang sama si bumi ini dan akibatnya kita gk peduli dengan kehacuran bumi yang kita lakukan perlahan demi perlahan, trus ntar gimana dunk dengan anak cucu kita yang harus menanggung akibat dari ketidakpedulian kita?

Biaya pendaftarannya lumayan mahal, sekitar Rp 3.000.000,00 tapi kalo menurut aku sih worth it! Disini kamu akan mengikuti 2 hari training dari mulai pagi jam 8 sampe jam 6 sore dengan pemateri yang penuh dengan pengalaman dan ilmu yang luar biasa yg mereka sharing dan bagikan pada kita semua. Setelah training kamu dikasih waktu 1 minggu untuk membuat paper yang temanya bisa apa aja yang berhubungan dengan materi yang udah diberikan. Setelah kamu ikut training 2 hari full + submit paper nah kamu bisa dapet sertifikat GA dan kalo udah ada seritifkat ini, kamu bisa ikuti training lanjutannya yaitu GP.

2. Greenship Professional Training (GP)
Disini kamu akan di training secara intensif dan diberikan konsep lebih dalam seputar ilmu praktis yang bisa kamu terapkan langsung dilapangan. Nah namanya juga intensif, trainingnya bisa sampe malam dan kamu juga akan diberikan tugas besar (kalo istilah tekniknya Tugas Rancangan) dimana kamu akan di bagi dalam beberapa tim dan diberikan sebuah contoh kasus untuk membuat gedung tersebut mendapat sertifikasi Greenship Indonesia. Pokoknya kalau kamu bisa menyelesaikan tugas besarnya yang diberi waktu selama 3 bulan, kamu bisa dapat sertifikasi GP , nah kalau udah dapat sertifikasi ini  kamu bisa di hire dalam tim khusus GP oleh beberapa proyek yang membutuhkan sertifikasi hijau untuk gedungnya berdasarkan rekomendasi dari GBCI tentunya. Keren ya? ya iya dunks, bayarnya pendaftarannya juga keren, Rp 8.000.000,00 huahahahahahahaa (ketawa putus asa).

Pokoknya selama kegiatan ini, materi yang diberika merupakan materi-materi dasar yang harus aku pelajari dalam menyusun thesisku dulu, jadi banyak banget istilah-istilah hijau yang lumayan familiar di telingaku dan meurutku training ini jadi sebuah review dari ilmu yang sudah pernah aku dapatkan sebelumnya.

Tertarik untuk mengikuti trainingnya? langsung aja kunjungi website mereka disini. Kalau udah ikut training GP ntar bagi-bagi ceritanya ke aku yak !

Tuesday, April 28, 2015

Elegi TAWA

Tertawa lah secukupnya,jangan berlebihan

karena di akhir hari,kamu akan menangis sendirian



#sebuah kisah dan momen setahun lalu yang terulang kembali dan lagi lagi menjadi pengingat diri 




Saturday, April 25, 2015

Enjoying Hot Spring Waterfall in Semolon, Malinau

March 19, 2015
 
Rare experience happened again when I had a chance to go to Malinau for one of my job here to assisted some people from Jakarta to survey about the flood happened here last January. This trip was unprepared and really sudden.


Malinau Regent Office
 


Ulin wood (with a real skull hanged on top) and Alligator Sculpture
Landmark of Malinau Regency

I went here for 3 days and I got a chance to visit Semolon just because the last day, my plane was postponed for 6 hours and the crew noticed me on 8 o'clock and I just could not imagine how I spent all day long in this city without being so bored. I decided to call the driver I knew here and asked him whether I can go to some exciting places near the city before I went back to Tanjung, and he gave me a good suggestion, "why don't we go to Semolon, miss? there is a hot spring and waterfall there, only 2 hours to go there, I can guarantee you to go back here without getting late for the flight schedule" he suggested, and I gave him a big YES. hahahaha. 

So there we went, although the mountain road very tortuous, and the road is still not paved but I enjoyed all of it because this is my first time to go there alone without my friend with me. It was really excited! I managed to see Dayak community (one of the tribes in Kalimantan who are still living in the jungle and mountains), they used to live in a cave but lately some tribe get a relocation houses because the last flood took many casualties of their kind. The driver said that every weekend, many people go to Semolon and will pass this teritorry, so at those times, all the Dayak tribe will wear their traditional clothes and dance in front of their house to get all the attention of the visitor.

find another Alligator which is owned by private property
you need to get permission to take a picture here, the owner was an ex-village thug

 Dayak relocation houses entrance area

the government even built school for Dayak children


standard houses for Dayak Tribe

Around 15 minutes from Dayak relocation houses, I finally arrived to the final destination, hot spring and waterfall, yeayy. The scenery can only be explained by pictures , I guess. So here they are:




we need to cross this bridge to get to the waterfall

 me and the driver


exciting me haha :p

 
I really happy and thankful to God that I can visit this place and enjoyed the warm water of the waterfall. I didn't go to the hot spring because it took 30 minutes more to walk up there and I am afraid I cannot catch up my flight. 

So if you guys have a chance to visit Malinau, you should try to visit this place. It is only 2 hours from the city compare to the other places which can take 6 to 8 hours. So why not try this destination, isn't it?